Rabu, 22 Agustus 2012

Kasih vs Dendam vs Pengampunan

Sebenarnya Liang tidak bersalah, dia adalah petugas pemadam kebakaran yang tanpa sengaja menyebabkan suami Zhing terbunuh, sehingga dia harus dipenjara. Sesudah pembebasan, Liang datang meminta maaf kepada Zhing, dia berkata ingin membantu menyekolahkan anaknya. Zhing, ketika melihat Liang, seperti gila menarik bajunya dan memukulnya, memakinya sebagai pembunuh. Dia dan anaknya akan selalu mengingat dendam ini, dan akan membencinya seumur hidup. Akhirnya, menghadapi Zhing yang kehilangan akal sehat Liang tidak bisa berbuat apapun meninggalkan tempat itu.

Zhing setelah kehilangan suami, ekonominya menjadi susah. Iia harus menyekolahkan anaknya, demi 3 kali makan setiap hari, dia bekerja sangat keras. Anaknya di sekolah meminta bantuan keringanan, akhirnya mendapatkan orang tua asuh, setiap bulan mendapat bantuan 100 Yuan. Jumlah ini bagi mereka sudah sangat membantu, dari uang bantuan yang ditransfer dapat di lihat bahwa orang yang membantunya berasal dari kota lain.

Ketika sudah 10 kali menerima transfer uangnya, Zhing beranggapan sudah sepatutnya dia pergi ke kota mengucapkan terima kasih kepada orang yang membantunya ini, karena dia tidak kenal kepada orang yang membantunya, dia pergi ke kota mengecek orang ini tetapi alamat dan nama donatur ini ternyata palsu. Sementara setiap bulan dia menerima uang bantuan ini, sudah berjalan sampai 5 tahun dan total keseluruhannya adalah 6.000 Yuan, anaknya sudah tamat SMP, sudah masuk ke SMA.

Kejadian ini menimbulkan minat media. Para wartawan mencari alamat orang tersebutnya dan ahirnya ketemu. Dia adalah seorang wanita paruh baya, penjual sayur yang wajahnya penuh kerut. Wartawan menanyakan penjual sayur ini kenapa membantu menyekolahkan anak orang lain  selama 5 tahun, perempuan ini berkata:  “Saya bukan orang tua asuh, saya membayar hutang suami saya, ketika suami saya menjadi pemadam kebakaran tanpa sengaja menyebabkan bapak anak ini meninggal. Sejak itu suami saya merasa bersalah, dia lalu sakit keras dan sebelum meninggal ia berpesan kepada saya untuk membantu 'membayar hutangnya'  dengan cara membantu anak ini.”
“Bagaimana engkau setiap bulan mendapatkan 100 Yuan untuk membantu anak ini?” tanya wartawan.
”Saya belajar menanam sayur, setiap hari saya menjualnya ke kota, dan setiap bulan saya mendapat 200 Yuan.” Dan wanita ini menambahkan, “ Tolong jangan biarkan mereka tahu masalah ini, saya ingin menyekolahkan anak ini sampai ke perguruan tinggi.”

Zhing setelah tahu uang bantuan tersebut berasal dari'musuhnya', yang adalah wanita sama seperti dia sendiri, berniat menemui wanita ini. Mereka datang ke desa tempat kenangan pahit itu, sampai di rumah wanita penanam sayur ini,  wanita ini melihat kedatangan mereka dan segera berlutut memohon maaf. Melihat kejadian ini Zhing dan anaknya segera memapah wanita ini berdiri. Wanita ini berkata, “Saya mewakili suami saya meminta maaf kepada kalian berdua.” Zhing menangis, dia memandang rumah reyot 'musuhnya' yang lantai rumahnya terbuat dari tanah liat melihat wajah penuh kerut wanita yang demi menolong anaknya sekolah bekerja susah payah menanam sayur, pada saat itu dia sangat terharu langsung berlutut dan berkata “Kakak”.  Zhing memegang kedua tangan wanita yang selama ini membantunya secara diam2, menangis dengan sedih.

Zhing sudah lama melupakan dendam tersebut, dia menarik tangan wanita ini berkata, “Bagaimana saya bisa membalas budi baikmu?” Zhing menyuruh anaknya berlutut mengetuk kepala ke lantai mengucapkan terima kasih kepada wanita ini. Akhirnya anak Zhing berkata, “Setelah saya tamat, saya akan mencari uang untuk membiayai mama dan tante, kalian jangan khawatir.” Setelah mendengar perkataan ini kedua wanita ini berpelukan sambil menangis dengan gembira…….

Kita bisa memikul beban dendam dan kemarahan selama bertahun2 seumur hidup kita. Kita juga bisa meneruskan, mewariskan beban kemarahan dan dendam itu kepada keturunan2 kita sampai segala abad. Atau…kita sebenarnya juga bisa memutus rantai kemarahan dan dendam dengan Kasih yang diajarkan kepada kita.

Hanya kekuatan kasih yang mau memaafkan yang sungguh mampu membebaskan kita sendiri sekaligus membebaskan orang lain atas dosa dan salahnya.
"Kita bisa mengutuk tanaman tetangga yang menjorok ke pekarangan kita sebagai penyebab kotornya halaman rumah; atau menerimanya dengan syukur karena memberi peneduh dan buah2an gratis. Tergantung pada hati yang mau memaafkan...."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar