Sabtu, 09 Desember 2017

Keajaiban itu ada

Sebuah perusahaan memiliki tradisi mengadakan pesta setiap malam pergantian tahun (Old & New), dan mengadakan undian berhadiah. Aturan undian adalah sebagai berikut: Setiap karyawan membayar 10 dolar sebagai dana, sebanyak 300 karyawan, dengan kata lain, dapat mengumpulkan total tiga ribu dolar, sementara bagi yg beruntung, dia akan mendapat semua uang yg dikumpulkan. Hari undian, kantor dipenuhi suasana yang semarak, semua orang menuliskan namanya di kertas,dan memasukkan ke dalam kotak undian. Namun, seorang pemuda ragu untuk menulis namanya. Karena menurutnya, orang yg paling pantas mendapatkan hadiah undian tsb adalah seorang anak dari pembersih perusahaan tersebut yg mengalami bocor jantung baru-baru ini untuk biaya operasi , tapi dia tidak punya uang untuk membayar biaya operasinya , jadi dia sangat kesal. Jadi, meski mengetahui bahwa hanya ada 1/300 kemungkinan nama yg ditulis nya terpilih, pria itu menulis nama ibu pembersih pada kertasnya itu. Waktu yang menegangkan akan datang, kertas2 di kotak undian diaduk, kemudian diambillah salah satu kertas didalam kotak tsb, dan si pria terus berdoa dlm hatinya: 'Saya harap nama ibu tsb yang terpilih' ... ... Kemudian, boss dengan hati-hati mengumumkan nama pemenangnya, dan KEAJAIBAN terjadi!!! Pemenangnya adalah si ibu pembersih! Kantor itu meledak dgn sorak sorai, ibu tersebut dengan cepat datang untuk menerima penghargaan tersebut, sambil menangis: "Saya sangat beruntung! Dengan uang ini, anakku punya harapan! '' Pesta dimulai, pria itu memikirkan "Keajaiban" ini, sambil berjalan ke kotak undian di sampingnya, dan dengan mudah dia menemukan sebuah kertas, dibukanya, tulisan di atas kertas, sebenarnya adalah nama si ibu pembersih kantor. Pria ini sangat terkejut, lalu mengeluarkan beberapa lembar kertas, tulisan tangan di atas meski tidak sama, tapi namanya semuanya sama yang ditulis, satu per satu itu adalah nama ibu pembersih kantor tsb!! '' Mata pria ini memerah, dia menyadari bahwa di dunia ini benar-benar memiliki keajaiban, tapi keajaiban itu tidak akan jatuh dari surga, tapi Tuhan lah yg menciptakan keajaiban melalui manusia...

Senin, 25 September 2017

Memberi

Di depan gerbang suatu jembatan di salah satu kota Eropa, duduklah seorang peminta-minta. Ia setiap hari duduk di situ sambil memainkan biolanya yang sudah usang dan menaruh kaleng di depan dia duduk. Dia berharap orang-orang yang lalu lalang merasa iba mendengar gesekan biolanya dan memberinya sedikit uang. Pada suatu hari seorang pria yang berjubah panjang, datang menghampiri pengemis tadi dan meminta agar pengemis itu meminjamkan biola usangnya. Tentu saja pengemis itu menolak, dan berkata "Tidak!! Ini adalah hartaku yang paling mahal!!". Tetapi orang tersebut terus membujuk agar si pengemis mau meminjamkan biolanya, meski hanya untuk sebuah lagu. Akhirnya pengemis buta itu, dengan segan memberikan biola tuanya. Setelah itu, dia mulai memainkan sebuah lagu dengan begitu syahdu. Suara biola yang begitu halus di tangan si pendatang, membuat semua yang lewat berhenti dan mereka mengelilingi si pendatang dan pengemis tersebut. Begitu merdunya lagu dan bagusnya permainan biola si pendatang, membuat semua orang terdiam, terhanyut oleh gesekan biolanya. Si pengemis buta ternganga tanpa dapat berkata-kata. Kaleng yang tadinya kosong kini telah penuh dengan uang. Ternyata tidak cuma satu tapi beberapa lagu dimainkan oleh si pendatang tersebut. Akhirnya iapun harus menyelesaikan permainannya, dan sambil mengucapkan terimakasih, ia mengembalikan biola tersebut kepada si pengemis. Si pengemis dengan berlinang air mata dan gemetar bertanya: "Siapakah anda orang budiman?". Si pendatang tersenyum dan dengan perlahan menyebutkan namanya "Paganini". SANG MAESTRO BIOLA PAGANINI, TELAH MEMBERI BANTUAN SESUAI DENGAN PROFESINYA. Banyak cara bagi kita untuk menjadi seperti "Paganini" dalam memberi pada orang lain.

Minggu, 24 September 2017

Lembah Lolipop

Alkisah ada dua orang anak laki-laki, Bob dan Bib, yang sedang melewati sebuah lembah yang diberi nama Lembah Lolipop karena di lembah itu penuh dengan permen lollipop yang beraneka ragam. Di tengah lembah itu terdapat jalan setapak yang beraspal. Di jalan itulah Bob dan Bib berjalan kaki bersama-sama. Di kiri-kanan jalan lembah itu terdapat banyak sekali permen lolipop yang berwarni-warni dengan aneka rasa dan rupa. Permen-permen yang terlihat seperti berbaris itu seakan menunggu tangan-tangan kecil Bob dan Bib untuk mengambil dan menikmati kelezatan mereka. Bob sangat kegirangan melihat banyaknya permen lolipop yang bisa diambil. Maka ia pun sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut. Ia mempercepat jalannya supaya bisa mengambil permen lolipop lainnya yang terlihat sangat banyak di depannya. Bob mengumpulkan sangat banyak permen lolipop yang ia simpan di dalam tas karungnya. Ia sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut tapi sepertinya permen-permen tersebut tidak pernah habis maka ia memacu langkahnya supaya bisa mengambil semua permen yang dilihatnya. Tanpa terasa Bob sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. Dia melihat gerbang bertuliskan "Selamat Jalan". Itulah batas akhir lembah Lolipop. Di ujung jalan, Bob bertemu seorang lelaki penduduk sekitar. Lelaki itu bertanya kepada Bob, "Bagaimana perjalanan kamu di lembah permen lolipop? Apakah permen-permennya lezat? Apakah kamu mencoba yang rasa jeruk? Itu rasa yang paling disenangi banyak orang. Atau kamu lebih menyukai rasa mangga? Itu juga sangat lezat." Bob terdiam mendengar pertanyaan lelaki tadi. Ia merasa sangat lelah dan kehilangan tenaga. Ia telah berjalan sangat cepat dan membawa begitu banyak permen lolipop yang terasa berat di dalam tas karungnya. Ia terhenyak dengan pertanyaan tersebut, ia pun menjawab pertanyaan tersebut: “Emm permennya belum dimakan sama sekali. Saya sibuk mengumpulkan permennya sehingga lupa untuk mencicipi permen tersebut.” Tak berapa lama kemudian, Bib sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. "Hai, Bob! Kamu berjalan cepat sekali.. Saya memanggil-manggil kamu, tapi kamu sudah sangat jauh di depan saya." "Kenapa kamu memanggil saya?" tanya Bob. "Saya ingin mengajak kamu duduk dan makan permen anggur bersama. Rasanya lezat sekali. Juga saya menikmati pemandangan lembah, indah sekali! " Bib bercerita panjang lebar kepada Bob. "Lalu tadi ada seorang kakek tua yang sangat kelelahan. Saya temani dia berjalan. Saya beri dia beberapa permen yang ada di tas saya. Kami makan bersama dan dia banyak menceritakan hal-hal yang lucu. Kami tertawa bersama! Setelah itu dia menceritakan juga ada beberapa permen-permen langka yang bisa diambil hanya jika kita tau lokasi permen tersebut. Permen langkanya luar biasa loh. Nah lihatlah ini” Bib memperlihatkan permen langka yang bentuk serta rasanya luar biasa. Yang jika diberi nilai maka nilainya 100 x dari permen biasa. Mendengar cerita Bib, Bob menyadari betapa banyak hal yang telah ia lewatkan dari lembah permen lolipop yang sangat indah tersebut. Ia terlalu sibuk mengumpulkan permen-permen itu. Ia sampai lupa memakannya dan tidak punya waktu untuk menikmati kelezatannya karena ia begitu sibuk memasukkan semua permen itu ke dalam tas karungnya. Di akhir perjalanannya di lembah permen lolipop, Bob menyadari suatu hal dan ia bergumam kepada dirinya sendiri, "Perjalanan ini bukan tentang berapa banyak permen yang telah saya kumpulkan. Tapi tentang bagaimana saya menikmatinya dengan berbagi dan berbahagia." Ia pun berkata dalam hati, "Waktu tidak bisa diputar kembali." Perjalanan di lembah lolipop sudah berlalu dan Bob pun harus melanjutkan kembali perjalanannya. Dalam kehidupan kita, banyak hal yang ternyata kita lewati begitu saja. Kita lupa untuk berhenti sejenak dan menikmati kebahagiaan hidup. Kita menjadi Bob dilembah permen lolipop yang sibuk mengumpulkan permen dan lupa untuk menikmatinya dan menjadi bahagia. Banyak orang yang ketika melihat peluang mereka menjadi serakah dan makin serakah. Seluruh hidupnya terfokuskan untuk mengumpulkan kekayaan.

Sabtu, 05 Agustus 2017

Nasib bisakah diubah?

Alksah hidup lah seorang peramal terkenal bernama Chen pau lie dan seorang anak laki-laki tunggalnya bernama Chen wen cien disebuah kota kecil di cina selatan, pak Lie umurnya sudah 60 tahun dan anaknya baru berumur 19 tahun sedangkan istri dari pak Lie telah meninggal waktu Wen Cien berumur 15 tahun, bapak dan anak ini hidup dengan serba bercukupan, hal ini dikarenakan pak Lie selain menjadi peramal terkenal yang ramalannya selalu tepat dia juga adalah tabib terkenal juga, tugas Wen cien setiap pulang sekolah adalah meracik obat-obatan di apotik mereka bersama dua orang pembantunya sementara pak Lie sibuk melayani pasien yang sangat banyak setiap harinya.

Begitulah kegiatan keseharian bapak dan anak tersebut, Pada suatu malam pak Lie coba meramal nasib anaknya, alangkah terkejutnya pak Lie melihat hasil dari ramalan itu, ternyata Wen Cien anak kesayangannya tidak berumur panjang dan meninggal di usia yang sangat muda yaitu pada umur 20 tahun. Pak Lie sangat terpukul dan tidak bisa menerima kenyataan ini, keesokan hari pagi-pagi buta pak Lie pergi ke gunung untuk menemui gurunya, berharap ramalannya salah.

Tapi apa mau dikata, guru pak Lie juga mengatakan hal yang sama, dengan langkah yang gontai pak Lie pulang kembali ke rumah. Sesampainya di rumah pak Lie terus melamun " kenapa anak yang begitu baik harus mati muda, siapa lagi penerus ku, buat apa harta ku berlimpah tetapi anakku satu-satunya tidak dapat ku pertahankan dan akan mati muda" gumannya dalam hati. Pak lie tidak sanggup melihat anak kesayangannya meninggal dihadapannya.

Pak Lie pun memanggil Wen Cien "anakku kamu sudah dewasa, menurut adat nenek moyang kita kamu harus pergi berkelana mencari ilmu, kini waktunya telah tiba anakku " kata pak Lie sambil meneteskan air mata, sebenarnya tak ada adat seperti itu dalam keluarga pak Lie, ini hanya ide dari pak Lie karena dia tak mau melihat anak kesayangan meninggal di hadapannya.

Wen cien pun bertanya "kenapa papa menangis? kalau papa rasa berat, kita langgar aja adat keluarga kita itu, lagipula siapa yang membantu papa nanti" pak Lie pun tersadar dan berpura-pura tegar dihapusnya air mata "Anakku adat tidak boleh dilanggar dan kamu jangan kawatirkan papa, kan ada dua pembantu kita yang setia mendampingi papa, besok pagi-pagi kamu sudah harus berangkat anakku "

Keesok paginya Wen Cien pun berangkat dengan bekal dan uang yang cukup banyak karena pak Lie tahu anaknya tak akan kembali lagi, sebagian uang tabungan pak Lie diserahkan kepada anaknya, pak Lie berharap anak nya dapat menikmati sisa hidupnya.

Hari berganti bulan, bulan berganti tahun pak lie pun kembali tegar meskipun terkadang pak Lie bersedih bila teringat pada anak kesayangannya itu. Setelah kepergian Wen Cien, pak Lie pun menjadi seorang dermawan yang baik hati, baginya harta tidak penting lagi, pak Lie selalu memberi pengobatan gratis terhadap pasien-pasiennya yang kurang mampu juga terhadap kedua pembantunya, pak Lie sudah menganggap mereka sebagai anaknya sendiri, setiap ada kegiatan sosial atau ada pembangunan Vihara pak Lie selalu menyumbang.

Pada suatu malam setelah hujan yang begitu deras berhenti, pintu rumah Pak Lie diketuk oleh seseorang berkali-kali, pak Lie pun bergegas keluar dari kamar, pak Lie menebak pasti ada orang yang butuh pertolongan, pak Lie pun segera membukakan pintu... dan alangkah terkejutnya pak Lie..pak Lie tidak percaya orang yang berdiri dihadapannya dengan seragam pengawai pemerintahan.

"....A cien.....Acien anak ku...benarkah itu...."teriak pak Lie dengan bibir yang bergetar dan mengucek-ucek matanya.

"Benar pak ini saya anak papa" jawab pemuda itu, lalu merekapun berpelukan rindu bertahun2 tidak bertemu, tapi dalam benak pak Lie berkata " ini tidak mungkin ....ini tidak mungkin...pu khe neng..." diusap-usapnya wajah pemuda itu pak Lie masih tidak percaya kalau itu Wen Cien anaknya atau ini arwahnya sebab seharusnya Wen cien telah meninggal beberapa tahun yang lalu.

Keesok harinya pak Lie masih penasaran dan tidak percaya kalau anaknya masih hidup, pak Lie pun bergegas pergi kegunung bersama Wen Cien utk menjumpai gurunya.

Sesampai di padepokan gurunya, setelah memberi hormat pak Lie pun langsung berkata "guru ramalan kita sudah salah guru...lihat Wen Cien anakku masih hidup dan sekarang menjadi pejabat "

Guru pak Lie " ehmmmm...tidak mungkin...tidak mungkin " sambil tangannya menghitung2 " ini tidak mungkin... semua hitungan kita benar...ada apa ini " guru pak Lie menggeleng-gelengkan kepala sambil mengelus janggutnya yang panjang.

Akhirnya guru pak Lie pun mengintrograsi Wen Cien " Nak coba katakan pada kakek guru apa yang kamu lakukan setelah meninggalkan rumah",

Wen Cien pun bercerita " Setelah pergi dari rumah aku tidak tahu mau kemana dengan menaiki kuda, aku telusuri jalan tanpa tujuan setiap kota yang ku jumpai aku beristirahat dan esoknya ku lanjutkan kembali perjalanan... lalu tiba disebuah sungai aku melihat seorang ibu dgn ketiga anaknya yang masih kecil menangis di pinggir jembatan, ku perhatikan terus ibu itu eh..ternyata dia dan ketiga anaknya akan melompat kesungai yang dalam itu...aku pun bergegas menahan ibu itu agar tidak tidak terjun kesungai tersebut..."

Ibu itu berteriak "mengapa kamu menolongku anak muda? AKU INGIN MATI!..."

Wen Cien pun berkata "kenapa ibu mau bunuh diri...? lagi pula kenapa anak-anak juga akan ibu bunuh apa yang terjadi ibu...? "

Ibu itu menjawab" suamiku baru saja meninggal... rumah serta ladang kami di sita oleh tengkulak, sekarang kami tidak memiliki apa-apa lagi, sebenarnya saya hanya ingin bunuh diri sendirian karena tidak tahan lagi menanggung beban yang sangat berat, tetapi kalau saya meninggal, bagaimana anak-anak saya? siapa yang memilihara mereka? jadi mereka saya bawa serta."

Mendengar cerita itu Wen Cien tergugah hatinya dan memberikan uang yang cukup banyak kepada ibu itu "Bu ini ada sedikit uang semoga bisa meringan kan beban ibu, " wah ini terlalu banyak anak muda" jawab ibu itu " tidak bu...saya juga minta izin tinggal bersama ibu karena di sini saya tidak punya saudara" sahut Wen Cien.

Wan Cien pun tinggal bersama ibu itu dan membantu mengambangkan usaha keluarga ibu itu. Kehidupan merekapun sekarang jauh lebih baik dari waktu suaminya masih hidup. Dan pada suatu hari ada pengumuman dari kota raja bahwa ada penerimaan pejabat negara.Wen Cien pun ikut ujian dan akhirnya lulus dgn nilai yang sangat baik serta di terima menjadi pejabat negara.

Mendengar cerita Wen Cien Pak Lie dan gurunya termenung sejenak sambil jari-jari mereka menghitung "...Aha....ternyata nasib bisa dirubah " celoteh guru Pak Lie.

Ternyata nasib bisa di rubah itulah kenyataannya, Wen Cien dan pak Lie telah merubah nasib mereka dengan berbuat kebajikan.

>> Cerita ini tak jauh berbeda dengan kisah LIAU FAN.. yang merubah nasib buruknya dengan berbuat kebajikan...dari cerita ini kita bisa mengambil kesimpulan tak ada satupun makhluk adi daya yang menguasai nasib kita ...kita lah sendiri yang mengendalikan nasib kita ...dari hasil karma masa lampau dan karma saat ini.....nasib baik juga akan mejadi buruk kalau di kehidupan ini kita isi dengan perbuat buruk sebaliknya nasib buruk akan menjadi baik apabila kita isi kehidupan kita dengan perbuatan-perbuatan baik.

Kamis, 27 Juli 2017

Pacar Sebulan

Seorang istri menemukan chatt mesra suaminya dgn seorang wanita..... di ponsel suaminya yg kebetulan ketinggalan dirumah...
Membaca setiap chatt nya....
dengan perasaan yg gak bisa dijelaskan seperti apa dan menangis dalam diamnya.... sambil terus membaca.
Setelah itu...
dia mandi dan kesalon menghabiskan waktunya seharian disalon karena ingin membuat kejutan untuk suaminya.
dia mengabaikan telepon dari suaminya yg meneleponnya berkali-kali ke ponselnya...
dia juga tidak menjawab chatt suaminya yg meminjam hp temannya
dia lalu mengirimkan hp suaminya melalui gojek ke kantornya

Malam pun tiba ...
Suami pulang kerumah dan kaget melihat kondisi rumah yg berantakan tapi melihat istrinya cantik dengan dress seksi yg dipakainya
Dengan bingung suami bertanya
Kamu kenapa ?
dia menjawab dengan suara manja
"Aku mau menjadi pacar kamu aja selama sebulan ini"
Suaminya makin bingung dan langsung mencari hp yg ketinggalan tadi pagi.
Hp ktemu dalam kondisi sudah lowbatt.

dan tiba waktunya buat makan malam, suamipun bertanya kepada istrinya masak apa kamu hari ini?
Tapi istrinya tersenyum dan mengajak dinner diluar
Karna lapar, suamipun langsung mengiyakan ajakan istrinya. dimobil istrinya minta dinner di Resto Steak yg terkenal mahal dan enak. Padahal biasanya sang istri lebih memilih tempat yg ekonomis karna uangnya bisa digunakan untuk kepentingan lain..

Stelah itu mreka pun pulang tapi lagi2 suami dibikin bertanya tanya dengan apa yg dilakukan istrinya karna mulai malam ini mreka pisah kamar , istrinya mengulang lagi kata kata "keinginannya untuk menjadi pacarnya selama sebulan"
dan karna pacaran mereka harus tidur terpisah.

Hari berganti hari tak terasa sudah seminggu
Rumah makin kotor tidak dibersihkan, tidak ada lagi sarapan pagi yg disiapkan untuknya bahkan untuk kopipun suami harus bikin sendiri.
Sekarang baju kotornya numpuk di mesin cuci,
Sekarang tidak adalagi ucapan hati2 dijalan ya pah yg selalu diucapkan istrinya ...
Sekarang suamipun pergi dengan kondisi pintu kamar istrinya masih terkunci...
Tapi
Sekarang istrinya perhatian lewat chatt...
menanyakan dia sudah lunch atau belum dan
Sekarang sering mengajak kencan nonton film terbaru dengan janjian di bioskop tempat suaminya juga nonton bareng selingkuhannya.
Sekarang kalau ketemu istrinya selalu tampil sangat cantik karna habis nyalon dulu dan wangi parfum yg sama, yg selalu dipakai slingkuhan suaminya

Sang istri tahu semua dari chatt di hp suami dengan selingkuhan nya. sang istri tau apa parfumnya, dimana salon perawatannya, karna selingkuhan suaminya meminta jemput disalon itu dan minta dibelikan parfum merk tersebut pada suaminya juga makan di resto steak terkenal dan bioskop tempat mreka nonton skarang.

Suaminya makin lama pun makin menyadari ada sesuatu yg beda dan lagi2 menanyakan sama istrinya kamu kenapa ? Tapi selalu dijawab dengan " Aku mau jadi pacar kamu aja" sambil tersenyum.

Pada minggu ke 2 suaminyapun sudah merasa tidak nyaman dengan perubahan istrinya dan mengajak istrinya bicara karna rumah semakin kotor dan anak2 mreka bentar lagi slesai liburan dirumah neneknya.
Cucian baju kotor numpuk bahkan sudah setengah pakaian dilemari yg pindah kemesin cuci menumpuk di sana
Tidak ada lagi aroma masakan tiap pagi atau malam sepulang dia kerja yg disiapkan istrinya
Dia menyatakan keberatan dengan sikap istrinya yg lebih suka kesalon dalam 2minggu ini dan knapa setiap ditanya perubahannya istrinya hanya menjawab aku mau jadi pacar kamu aja

Dengan santai istrinyapun menjelaskan seorang pacar :
1. tidak menyiapkan sarapan juga makan malam buat mreka jadinya tidak bau dapur saat ketemu berangkat dan pulang kerja
2. tidak membereskan rumahmu juga tidak mencuci , setrika dan membereskan lemari pakaianmu juga tidak mengurus anak2mu
3. tidak memikirkan untuk menghemat uangmu
4. Punya banyak waktu untuk merawat dirinya disalon karna gak harus mengurus hidupmu
5. Bisa tampil cantik dan wangi didepanmu

karna pacar berbeda dengan istri....
Aku mau menjadi pacarmu saja bukan istrimu....
seperti prempuan yg chatt denganmu...
yg kamu bilang lebih perhatian dari aku ,
lebih menarik dan selalu wangi saat bertemu denganmu dan
kmu nilai lebih baik

padahal dia hanya melakukan sedikit hal saja untukmu dibanding apa yg aku lakukan untukmu dan hidupmu juga anak2mu
Pakai logikamu dalam menjalani hidup
Kalau kmu ingin aku seperti pacarmu itu sediakan aku 2 PRT untuk membantuku

Note :
Hai lelaki jangan suka bandingin istri kalau ngasih uang bulanan aja masih pas-pasan
Apalagi sampe slingkuh
Banyak2 bersyukur jika istrimu wanita yg baik dan sudah mengurus hidupmu dengan baik.

Jumat, 16 Juni 2017

Mencintai Wanita Lain

Disuatu malam, ada seorang pria yang bertanya kepada Buddha. Karena di memiliki masalah yang bagi dia sangat sulit untuk mengambil keputusan ...

Pria : Buddha yang bijaksana, aku seorang yang sudah menikah, tapi sekarang ini aku sedang suka seorang wanita lain.
Aku tidak tahu harus memilih siapa ???

Buddha : Kamu yakin wanita yang kamu suka ini adalah dia yang bisa menemanimu seumur hidupmu ???

Pria : Ya Buddha, aku yakin.

Buddha : Kalau begitu langsung saja cerai dan nikahi dia.

Pria : Tapi istriku yang sekarang ini baik hatinya dan bermoral, kalau aku menceraikannya, apa aku tidak bersalah ???

Buddha : Pernikahan yang tidak ada cinta itu penuh penderitaan dan bukan hal yang baik.
Kalau kamu sangat mencintai wanita yang kamu sebutkan dan tidak mencintai istrimu, bercerai tidak terlihat bersalah.

Pria : Tapi istriku sangat mencintai aku.

Buddha : Itu berarti dia adalah wanita yang beruntung.

Pria : Kalau aku bercerai dan menikahi wanita lain, harusnya dia akan sedih, kenapa anda bilang dia wanita yang beruntung ???

Buddha : Karena dia masih mencintai anda dan pernikahan anda. Sebenarnya yang masih mencintailah yang beruntung dan yang sudah kehilangan cintalah yang akan menderita.
Karena itu dalam kasus ini, andalah yang akan mengalami penderitaan dan kesedihan.

Pria : Tapi kalau aku menceraikan dia dan menikah dengan orang lain, bukankah dia yang kehilangan aku ???

Buddha : Anda salah, istrimu menjaga cintanya di dalam pernikahan sedangkan anda tidak.
Dia akan tetap merasa di cintai walaupun anda menceraikannya dan suatu hari nanti ada pria lain yang mencintainya.
Sedangkan anda akan kehilangan cinta di dalam kehidupan anda.

Pria : Dia berkata kalau dia hanya akan mencintaiku

Buddha : Apakah kamu pernah mengatakan kata kata ini kepadanya ???

Pria : AKu...

Buddha : Coba anda lihat 3 lilin yang ada di depan anda, lilin mana yang paling terang ???

Pria : Aku tidak bisa membedakannya..

Buddha : 3 lilin ini sama seperti 3 wanita , salah satunya seperti istri anda, tapi anda tidak bisa membedakannya.
Wanita di dunia ini begitu banyak, kalau kamu saja tidak bisa membedakan lilin mana yang  paling terang.
Bagaimana mungkin kamu bisa menentukan siapa yang akan menemanimu seumur hidup ???

Pria : Akuu...

Buddha :  Sekarang ambil salah satu lilin dan taruh di dekatmu dan coba lihat sekali lagi, lilin mana yang tampak paling terang ???

Pria : Nggak perlu di ragukan lagi, pasti yang ada paling dekat denganku...

Buddha : Kembalikan dia ketempatnya, dan lihat mana yang paling terang ???

Pria : Aku tidak bisa membedakannya lagi .

Buddha: Sebenarnya lilin yang kamu gerakkan tadi bisa diibaratkan seperti wanita lain yang kamu cintai.
Waktu kamu mencintai dia, semuanya terlihat indah, sama seperti lilin yang kamu dekatkan dia terlihat lebih terang, tapi begitu cinta itu pudar, semuanya akan menjadi sama lagi.

Pria : Buddha, aku mengerti, anda bukan ingin supaya aku bercerai, tapi anda ingin aku terus mencintainya.

Buddha : Pergilah anak muda, jalanin hidup dengan istrimu.

Pria : Buddha, saya tahu harus mencintai siapa, istriku tidak akan pernah bisa tergantikan !!!

Minggu, 26 Maret 2017

Doa Tanpa Arti

Pada suatu malam yang sangat dingin, seorang pemuda duduk di dekat perapian dirumahnya untuk menghangatkan badan. Saat pandangannya menatap jendela rumahnya, dilihatnya seorang kakek sedang berjalan ditengah salju yang putih.

Sang Pemuda kemudian berpikir, ?Ah Malangnya kakek itu, dia harus berjalan ditengah badai salju seperti ini. Baiklah aku akan mendoakan dia saja agar dapat tempat berteduh.? Pemuda itu lalu berdoa kepada Tuhan : ?Tuhan bantulah agar orang tua di depan rumahku ini mendapatkan tempat untuk berteduh. Kasihan Tuhan dia kedinginan.?

Ketika si pemuda mengakhiri doanya dilihatnya sang kakek berjalan mendekati rumahnya dan diapun sempat mendengar suara rintihan sang kakek yang kedinginan ketika sang kakek bersandar di dekat jendela rumahnya. Mendengar itu sang pemuda berdoa lagi kepada Tuhan. ? Tuhan lihatlah sang kakek di luar rumah itu. Kasihan sekali dia Tuhan, biarlah engkau membantunya agar dia tidak kedinginan lagi.bantulah agar dia mendapatkan tempat berteduh yang hangat.? Setelah itu si pemuda pun tidur lelap.

Keesokan harinya si pemuda terbangun karena suara gaduh masyarakat sekitarnya. Dia pun keluar rumah dan menemukan sang kakek telah meninggal bersandar di dekat jendela rumahnya.

Si pemuda kemudian berdoa lagi kepada Tuhan. ?Tuhan mengapa engkau membiarkan kakek itu meninggal kedinginan padahal aku sudah mendoakannya agar dia selamat.? Tuhan pun menjawab si pemuda itu. ?Aku mendengar doamu hai pemuda. Aku sudah membimbing kakek itu agar mendekati rumahmu. Akan tetapi engkau tak menghiraukannya bahkan ketika kakek itu merintih di depan jendela rumahmu.?

Kebiasaan Yang Diulang

Di Tiongkok pada zaman dahulu kala, hidup seorang panglima perang yang terkenal karena memiliki keahlian memanah yang tiada tandingannya. Suatu hari, sang panglima ingin memperlihatkan keahliannya memanah kepada rakyat. Lalu diperintahkan kepada prajurit bawahannya agar menyiapkan papan sasaran serta 100 buah anak panah.

Setelah semuanya siap, kemudian Sang Panglima memasuki lapangan dengan penuh percaya diri, lengkap dengan perangkat memanah di tangannya.

Panglima mulai menarik busur dan melepas satu persatu anak panah itu ke arah sasaran. Rakyat bersorak sorai menyaksikan kehebatan anak panah yang melesat! Sungguh luar biasa! Seratus kali anak panah dilepas, 100 anak panah tepat mengenai sasaran.

Dengan wajah berseri-seri penuh kebanggaan, panglima berucap, "Rakyatku, lihatlah panglimamu! Saat ini, keahlian memanahku tidak ada tandingannya. Bagaimana pendapat kalian?"

Di antara kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak orang, tiba-tiba seorang tua penjual minyak menyelutuk, "Panglima memang hebat ! Tetapi, itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih."

Sontak panglima dan seluruh yang hadir memandang dengan tercengang dan bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua penjual minyak itu. Tukang minyak menjawab, "Tunggu sebentar!" Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah uang koin Tiongkok kuno yang berlubang di tengahnya. Koin itu diletakkan di atas mulut botol guci minyak yang kosong. Dengan penuh keyakinan, si penjual minyak mengambil gayung penuh berisi minyak, dan kemudian menuangkan dari atas melalui lubang kecil di tengah koin tadi sampai botol guci terisi penuh. Hebatnya, tidak ada setetes pun minyak yang mengenai permukaan koin tersebut!

Panglima dan rakyat tercengang. Merela bersorak sorai menyaksikan demonstrasi keahlian si penjual minyak. Dengan penuh kerendahan hati, tukang minyak membungkukkan badan menghormat di hadapan panglima sambil mengucapkan kalimat bijaknya, "Itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih! Kebiasaan yang diulang terus menerus akan melahirkan keahlian."

***

Dari cerita tadi, kita bisa mengambil satu hikmah yaitu: betapa luar biasanya kekuatan kebiasaan. Habit is power!

Hasil dari kebiasaan yang terlatih dapat membuat sesuatu yang sulit menjadi mudah dan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Demikian pula, untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan, kita membutuhkan karakter sukses. Dan karakter sukses hanya bisa dibentuk melalui kebiasaan-kebiasaan seperti berpikir positif, antusias, optimis, disiplin, integritas, tanggung jawab, & lain sebagainya.

Mari kita siap melatih, memelihara, dan mengembangkan kebiasaan berpikir sukses dan bermental sukses secara berkesinambungan. Sehingga, karakter sukses yang telah terbentuk akan membawa kita pada puncak kesuksesan di setiap perjuangan kehidupan kita.

Sekali lagi: Kebiasaan yang diulang terus menerus, akan melahirkan keahlian!

Kamis, 09 Maret 2017

The power of vibration

UBAH CARA BERDOA!!!

Dulu saat di SMP, ada sebuah percobaan menarik menggunakan garputala. Dua buah garputala (A dan B) di hadap2-kan.

Seorang siswa diminta memukul "GARPUTALA" (grptl) A. Sementara siswa lainnya mengamati apa yg terjadi dgn grprl B.

Saat itu saya sangat takjub.

Bagaimana tdk, dua grptl terpisah beberapa cm saling menggetarkan.

Grptl A yg dipukul akan bergetar, sekaligus menggetarkan grptl B.

Yg lebih mengesankan saat jumlah grptl ditambah.

Bunyinya saling menguat dan terdengar lebih keras. Seluruh siswa, termsk sy bertanya2, mengapa hal ini bisa terjadi ?

Guru sains menjelaskan bahwa grptl A dan B itu bisa saling menggetarkan, krn keduanya mengalami resonansi (energi yg saling mengikat), hingga memiliki frekeunsi yg sama. Semakin banyak grptl (frekuensi sama) ditambahkan, maka makin keras bunyi yg dihasilkan.

Penjelasan sang guru bertahun2 lalu itu memotivasi sy utk menyelidiki lebih jauh.

Hasilnya : 
Ternyata tdk hanya grptl , namun seluruh isi alam semesta ini akan saling menggetarkan, bila memiliki frekuensi sama.

Ya...
SELURUH ISI ALAM SEMESTA, apapun dan siapapun

Bila Anda berpikir/berniat baik, maka Anda  akan mengirim pikiran/niat baik ini ke seantero semesta.

Anda akan menggetarkan pikiran/niat baik lainnya yg ada disudut manapun di alam ini.

Sebaliknya, bila Anda berpikir/berniat jahat, maka Anda akan mengirim pikiran/niat jahat ini ke seantero semesta.

Itulah mengapa saat Anda berpikir/berniat baik, Anda akan dijumpai/ didekati oleh orang2 yg berpikiran sama dan didekati/didoakan oleh para malaikat.

Sebaliknya, saat Anda berpikir/berniat jahat, Anda akan dijumpai/ didekati oleh org2 yg berfikiran sama, juga didekati oleh setan jin, iblis, dan antek2nya.

Begitulah hukum SALING GETAR (hukum RESONANSI) bekerja.

Demikian pula dalam DOA.

Berdoalah yg baik2, agar Anda MENGGETARKAN yg baik juga.

Namun, ada beberapa hal yg perlu diperhatikan mengenai doa ini.

Anda boleh berdoa seperti ini, “ya Tuhan … berilah SAYA ini… berilah SAYA itu...” dsb...

Tetapi JANGAN TERLALU...

Maksudnya ?
Anda jgn terlalu berdoa utk diri Anda sendiri.

Mengapa ?

Krn kalau Anda berdoa hanya utk diri sendiri, maka ANDA TIDAK PERNAH MENGGETARKAN SESUATU/SESEORANG diluar sana.

UBAH DOA ANDA

Berdoalah buat semua org khususnya yg beriman, kedua orang tua Anda, isteri /suami, anak2, kakak, adik, keponakan, ipar, mertua, mantu, kerabat, sahabat2, teman2 Anda...

Kirimkanlah doa2-mu kepada guru2-Anda, kpd siapapun yang dikenal, maupun tdk ...

Anda tahu apa terjadi ?

SEMUA BERGETAR DAN SALING MENGUATKAN

Dan berita baiknya, bila Anda berdoa bukan utk diri Anda sendiri, tapi berdoa utk org lain, maka Anda DIDOAKAN KEMBALI OLEH MALAIKAT.

"Doa org beriman utk saudaranya DILUAR SEPENGETAHUAN YANG DIDOAKAN, doanya mujarab".
Ingat Doa org benar besar kuasanya.

Utk itu...
BERDOA JUGA UTK SIAPAPUN TANPA SEPENGETAHUAN ORANG ITU, BEGITU ANDA UBAH DOA ANDA KEPADA ORANG LAIN, MAKA DOA ITUPUN UTK ANDA JUGA.

Maka, coba Anda bayangkan seandainya kita semua saling mendoakan yg baik dan terbaik buat siapapun.

Bukankah negeri dan alam semesta ini akan dipenuhi dan diliputi gelombang frekiensi yg baik ?

Bukankah frekuensi baik ini akan MENARIK DAN MENGGETARKAN frekuensi Cinta dan Kasih sayang dari Tuhan ?
Allah adlh kasih
Deus Caritas Est

Jumat, 03 Maret 2017

Keep Smiling

Ini adalah kisah  dari milis warga Indonesia yg bermukim atau pernah bermukim di  Jerman.

Layak untuk dibaca beberapa menit, dan direnungkan seumur hidup.*

Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliah saya.
Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi.
Tugas terakhir dosen yang  diberikan kepada siswanya diberi nama *"Smiling."*

Seluruh siswa diminta untuk memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka.

Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan didepan kelas.
Saya adalah seorang yg mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir, tugas ini sangatlah mudah.

Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami san anak bungsu saya yang menunggu di taman kampus, lalu pergi ke restoran Mc Donald yg berada di kampus.

Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering. Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya minta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk dan saya ikut antrian.

Ketika saya sedang dalam antrian, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri dibelakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian.

Perasaan panik menguasai diri saya, ketika melihat mengapa mereka semua  menyingkir ?

Saat berbalik, saya membaui suatu "bau badan kotor" yang cukup menyengat, ternyata tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil.
Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali.

Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang lebih pendek, dan ia sedang "tersenyum" kearah saya.

Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam, tapi juga memancarkan kasih sayang. Ia menatap kearah saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima 'kehadirannya' ditempat itu.

Ia menyapa "Good day !" sambil tetap tersenyum. Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya 'tugas' yang diberikan oleh dosen saya.

Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya.

Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah "penolong"nya.

Saya merasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka, dan kami bertiga tiba2 saja sudah sampai didepan counter.

Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya pesan, saya persilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan.

Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu cangkir Nona."

Ternyata dari koin yang dia pegang hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka. (Aturan di restoran di Jerman, jika ingin duduk di dalam restoran n menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.

Tiba2 saja saya diserang oleh rasa iba yang membuat saya sempat terpaku beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yg terpisah dari tamu2 lainnya, yang hampir semuanya sedang mengamati mereka.

Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya, dan pasti juga melihat semua 'tindakan' saya.

Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan ?

Saya tersenyum dan minta diberikan dua paket makan pagi (diluar pesanan saya) dalam nampan terpisah.

Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya.

Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut kearah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk beristirahat.

Saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil saya berucap "makanan ini telah saya pesan untuk kalian berdua."

Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basah ber-kaca2 dan dia hanya mampu berkata "Terima kasih banyak, nyonya."

Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata "Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian, Allah juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ketelinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian."

Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu ingin sekali saya merengkuh kedua lelaki itu.

Saya sudah tidak dapat menahan tangis ketika saya berjalan meninggalkan mereka dan bergabung dengan suami dan anak saya, yang tidak jauh dari tempat duduk mereka.

Ketika saya duduk suami saya mencoba meredakan tangis saya sambil tersenyum dan berkata *
"Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengirimkan dirimu menjadi istriku, yang pasti, untuk memberikan 'keteduhan' bagi diriku dan anak-2ku !"*

Kami saling berpegangan tangan beberapa saat dan saat itu kami benar2 bersyukur dan menyadari, bahwa hanya karena 'bisikanNYA' lah kami telah mampu memanfaatkan 'kesempatan' untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat membutuhkan.

Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya, mereka satu persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan' dengan kami.

Salah satu diantaranya, seorang bapak, memegangi tangan saya, dan berucap *"Tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami semua yang berada disini, jika suatu saat saya diberi kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami."

Saya hanya bisa berucap "terimakasih" sambil tersenyum. Sebelum beranjak meninggalkan restoran saya sempatkan untuk melihat kearah kedua lelaki itu, dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan bathin kami, mereka langsung menoleh kearah kami sambil tersenyum, lalu melambai-2kan tangannya kearah kami.

Dalam perjalanan pulang saya merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar2 'tindakan' yang tidak pernah terpikir oleh saya.
Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa 'kasih sayang' Allah itu sangat HANGAT dan INDAH sekali!

Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan 'cerita' ini ditangan saya. Saya menyerahkan 'paper' saya kepada dosen saya.

Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen saya ke depan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada yang lain ?" dengan senang hati saya mengiyakan.

Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakan paper saya. Ia mulai membaca, para siswapun mendengarkan dengan seksama cerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi.

Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam membawakan ceritanya, membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk di deretan belakang didekat saya diantaranya datang memeluk saya untuk mengungkapkan perasaan harunya.

Diakhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanya dengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis diakhir paper saya.

*"Tersenyumlah dengan 'HATImu', dan kau akan mengetahui betapa 'dahsyat' dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu.

Dengan caraNYA sendiri, Allah telah 'menggunakan' diri saya untuk menyentuh orang-orang yang ada di sekitar suamiku, anakku, guruku, dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhir saya sebagai mahasiswi.

Saya lulus dengan 1 pelajaran terbesar yang tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu: *"PENERIMAAN TANPA SYARAT."*

Banyak cerita tentang kasih sayang yang ditulis untuk bisa diresapi oleh para pembacanya, namun bagi siapa saja yang sempat membaca dan memaknai cerita ini diharapkan dapat mengambil pelajaran bagaimana cara :

Mencintai Sesama Dengan Memanfaatkan Sedikit Harta Benda Yang Kita Miliki, Dan Bukannya Mencintai Harta Benda Yang Bukan Milik Kita, Dengan Memanfaatkan Sesama.

Jika anda berpikir bahwa cerita ini telah menyentuh hati anda, teruskan cerita ini kepada orang2 terdekat anda.

Disini ada 'malaikat' yang akan menyertai anda, agar setidaknya orang yang membaca cerita ini akan tergerak hatinya untuk bisa berbuat sesuatu (sekecil apapun) bagi sesama yang sedang membutuhkan uluran tangannya.
🙏🌺

Minggu, 15 Januari 2017

Baju 1000 dinar

Seorang lelaki kaya nan sombong berjalan di keramaian pasar. Seorang wanita paruh baya penjual minyak samin, dengan kendi di atas kepala sambil membawa ember ditangan kanan, melintas di hadapannya.

Lelaki itu bertanya : "Wahai wanita, dagangan apa yang engkau bawa?"

Yang ditanya menjawab : "Minyak samin tuan ."

"Coba aku pingin lihat" lelaki itu berkata dengan nada suara datar.

Susah payah wanita paruh baya itu menaruh ember yang ia bawa lalu berusaha menurunkan kendi dan ...

"Tes .. tes " Gemetar tangan si wanita membuat kendi berguncang, sedikit minyak samin tumpah, menetes mengenai baju lelaki itu.

Seketika amarah lelaki itu meledak tanpa belas kasihan ia menghardik wanita malang penjual minyak samin :

"Aku tidak terima, kau harus membayar bajuku yang engkau kotori ini."

"Maaf tuan, saya tidak sengaja, maafkanlah saya" memelas wanita itu bersimpuh menghiba.

"Enak saja, tidak bisa! Ayo bayar bajuku ini" bertambah tinggi suara amarah lelaki itu.

Tak berdaya dengan suara lirih wanita malang itu memberanikan diri bertanya :

"Memangnya berapa harga baju tuan ini?"

"Baju ini harganya 1000 dinar .. ayo bayar !!!" 

Kaget sekali wanita itu, ia menghiba "Dari mana uang sebanyak itu tuan? Saya ini wanita miskin."

Emosi dan kesombongan lelaki itu memuncak :

"Aaah, saya tidak mau tau itu. Baju yang kau kotori ini harus kau bayar"

Pemandangan menyedihkan ini menyebabkan terhentinya langkah seorang lelaki muda. Ia lalu berdiri disisi wanita malang itu sambil berkata :

"Ini uang 1000 dinar, biar baju tuan yang mulia ini saya bayar " ia mengeluarkan kantung uang dari saku bajunya dan memberikannya pada lelaki jumawa yang lalu menerima dan menghitung uang 1000 dinar dengan mata berbinar.

Wanita itu berterimakasih berkali2 pada lelaki muda dewa penolongnya itu.

Merasa uang yang ia inginkan sudah diperoleh laki2 sombong itu hendak melangkah pergi.

"Eeh nanti dulu" hardik lelaki muda itu.

"Ada apa lagi?" balasnya ketus

Dengan tenang lelaki muda itu berkata : "Kan sudah saya bayar bajumu itu,  sini berikan baju itu padaku, itu baju milikku"

Terbelalak mata lelaki sombong itu berkata : "Lha jadi saya berjalan di pasar ini telanjang bulat."

Ketus lelaki muda menjawab: "Itu bukan urusan saya, bawa sini saya sudah bayar 1000 dinar. Itu baju milik saya."

Orang2 yang sedari tadi berkerumun dan geram dengan kelakuan si lelaki sombong rame2 berteriak : "Ayo buka baju nya."

"Serahkan bajunya, itu bukan milik mu."

Merasa terpojok dengan suara memelas si sombong menundukkan kepala berkata pada lelaki muda : " Ini ambil kembali uangmu ini. Aku tidak jadi menjual bajuku ini."

Laki2 muda berkata : "Siapa bilang saya mau menjual baju itu? Saya tidak ingin menjualnya, sini ... serahkan bajuku."

Pucat pasi wajah si lelaki sombong, ia menghiba : "Tolonglah, jual kembali baju ini padaku."

Setelah memohon berkali2 akhirnya laki2 muda itu berkata : "Baiklah, tapi karena baju itu milikku. Aku tidak akan menjualnya kecuali dengan harga 2000 dinar."

Pahit dirasa ludah yang terpaksa ditelan laki2 sombong itu demi mendengar omongan ini.

Dengan wajah yang tetap menunduk ia lalu merogoh koceknya 2000 dinar. Menyerahkannya pada lelaki muda dan secepatnya berlalu pergi diiringi riuh rendah suara sorakan orang2 di pasar itu.

Laki2 muda itu lalu mengulurkan uang 2000 dinar itu pada wanita penjual minyak samin yang sedari tadi masih terduduk bersimpuh di dekatnya.

"Ibu, ini hadiah dariku untukmu."

Saudaraku, ingatlah selalu, Siapa yang merendah, ALLAH akan meninggikannya, siapa yang sombong, ALLAH akan merendah kannya di dunia ini dan juga di akhirat nanti.

Senin, 09 Januari 2017

Ujian Sayang buat Adik

Alkisah di China, terdapat 2 orang kakak beradik yang berbeda ibu.

Ibu si kakak sudah lama meninggal.
Kini dia tinggal bersama ayah, ibu tiri & adik tirinya.

Sang kakak menanam pohon labu & dengan rajin memeliharanya hingga tumbuh besar.

Suatu hari mereka mendengar kabar bahwa raja sedang sakit parah,
tabib istana mengatakan bahwa labu kembar dapat menyembuhkan penyakit raja.

Maka di adakan sayembara,
barangsiapa yang memiliki labu kembar akan mendapat satu peti emas.

Sang kakak segera memberitahu pada keluarganya.

Pada hari keberangkatan sang kakak ke ibukota, ibu memanggil si adik ke dalam dapur, "Ada 2 potong kue, yang polos & bergambar bunga.
Berilah kakakmu kue yang bergambar bunga, sebab ibu telah memberi racun di dalamnya."

"Kenapa ibu ingin membunuh kakak?
Bukankah ibu juga menyayangi kakak?"

"Ibu memang menyayanginya,
tapi kamu adalah anakku & ibu tidak rela bila kakakmu mendapatkan emas itu, maka biarlah dia memakan kue beracun ini."

Kemudian si adik membawa kue itu ke kakaknya, "Adikku, tunggu kakak ya, kakak janji akan segera pulang & membeli banyak oleh-oleh untukmu dari kota & uang emas hadiahnya untuk kita bersama !!"

Sang adik terdiam, kemudian berkata pada kakaknya, "Kakak, ibu memberi kita berdua kue, makanlah tapi aku ingin kue yang bergambar bunga."

Setelah itu si adik dengan lahap memakan kue beracun itu.

Setelah kepergian kakaknya,
dia berkata pada ibunya, "Ibu, kue beracun itu telah kumakan,
kakak sangat baik kepadaku, mana mungkin aku tega membunuhnya.
Setelah aku mati, sayangilah dia seperti ibu menyayangiku..."

Ibunya yang mendengarnya kemudian memeluknya,
"Anakku , tidak ada racun sama sekali di kue bergambar bunga itu. Ibu hanya menguji rasa sayangmu pada kakakmu, ibu kuatir kamu menjadi iri dengan kemujuran kakakmu. Jika dia membawa banyak harta"

"Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat."