Rabu, 26 Agustus 2015

Perbedaan

Seekor anjing kecil yg mungil sedang berjalan di ladang pemiliknya. Ketika dia mendekati kandang sapi, sapi berkata " km hanya seekor anjing kecil, tidak seperti aku..aku telah MEMBERI KAN susu dan keju yg segar utk pemilik ladang ini". Anjing menunduk SEDIH...
Kemudian dia jg disambut oleh seekor domba " saya yg paling BERHARGA, karena saya telah MEMBERIKAN mantel yg tebal utk pemilik ladang ini, tidak ada yg paling berharga selain aku.."

Dengan langkah kecil, si anjing kecil pun berjalan dgn SEDIH menyesali nasibnya sendiri..

Anjing kecil bertemu dengan seekor anjing tua yg sedang duduk diam....anjing tua bertanya " MENGAPA kamu MENANGIS anjing kecil?"

Si anjing kecil menjawab " saya merasa sangat tdk berguna, saya tdk dapat memberikan apa2 bagi pemilik saya, buat apa saya HIDUP dan berada disini"

Anjing tua terdiam dan berkata, " memang benar km terlalu kecil utk menarik pedati, tdk bisa memberikan susu dan keju, tdk bisa memberikan bulu yang hangat, TAPI bodoh sekali jika km MENANGISI sesuatu yg tidak bs km lakukan....km harus menggunakan KEMAMPUAN yg diberikan sang PENCIPTA utk lakukan apa yg mampu kamu LAKUKAN dan membawa kegembiraan.

Malam itu pemilik ladang pulang ke rumah dgn sangat lelah, baju yg kotor dan bau.Si anjing kecil berlari kepadanya dan menjilatinya...mereka berguling bermain di beranda rumah.pemilik memeluk si anjing kecil dgn erat dan berkata, " walaupun saya sangat LELAH hari ini, tapi semua HILANG begitu saja saat kau menyambutku seriang ini, SUNGGUH km yg paling BERHARGA diantara semua binatang yg aku pelihara.

Pesan :
Jgn sedih karena engkau tdk dapat melakukan sesuatu seperti org lain krn engkau memang tdk diberi KEMAMPUAN utk lakukan itu..
tapi pergunakanlah sgala potensi, kemampuan dan keterbatasan yg engkau miliki utk melakukan sesuatu, dgn SUNGGUH2, TEKUN, PANTANG MENYERAH..!

SETIAP ORANG DICIPTAKAN UNIK DAN BERHARGA DI MATA TUHAN..!!

Kuasa Doa buat Sesama

Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke, sudah 7 malam dirawat di Rumah Sakit di ruang ICU. Disaat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia Roh seorang Malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.

Malaikat memulai pembicaraan, "Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!"

"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang ... " kata si pengusaha ini dengan yakinnya.

Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati. Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali merngunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, "apakah besok pagi aku sudah pulih? pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit".

Dengan lembut si Malaikat berkata, "anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktu mu tinggal 60 menit lagi, rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu".

Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si Malaikat menunjukkan layer besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka.

Kata Malaikat, "aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu" Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh, " Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu, tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah dan hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri." dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat.

Melihat peristiwa itu, tampa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini dia bukanlah suami yang baik dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya, dan malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.

Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa tapi waktunya sudah terlambat ! tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang ! Dengan setengah bergumam dia bertanya, "apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?"

Jawab si Malaikat, " ada beberapa yang berdoa buatmu tapi mereka tidak tulus, bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini, itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik, bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah".

Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia, tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam. Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.

Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata, "anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu!! kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00". Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.

Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan. Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri.

Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU, setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu.

Doa sangat besar kuasanya, tak jarang kita malas, tidak punya waktu, tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain. Ketika kita mengingat seorang sahabat lama / keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia, mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia.

Senin, 24 Agustus 2015

MOMENT

Suatu ketika seorang pria meninggal dunia…..

Ketika dia menyadarinya, dia melihat Tuhan yg bgt terang benderang menghampirinya dgn sebuah koper di tangannya.

Selanjutnya ini adalah dialog diantara mereka:

T (TUHAN): Baiklah anakku, saatnya utk berangkat

P (Pria): Begitu cepatnya? Saya msh punya banyak rencana Tuhan …

T: Maafkan saya, tapi saat ini kita hrs berangkat!

P: Lalu apa yg Tuhan bawa di koper tsb?

T: Semua yg kamu miliki …..

P: Semua milik saya? Maksud Tuhan: Pakaian2? Uang?

T: Semua itu bukan milikmu, itu milik bumi.

P: Barangkali kenangan2 saya?

T: Tidak, itu milik sang waktu.

P: Apakah mungkin itu talenta2 saya?

T: Bukan, Mrk milik dari Keadaan

P: Apakah teman2 & sanak saudara saya?

T: Tdk anakku, mereka milik dari perjalanan yg engkau arungi

P: Bgmn dgn istri & anak2 saya?

T: Tidak!, mrk adalah milik hatimu

P: Bgmn dgn tubuh saya?

T: Tidak…. Sebab tubuhmu itu milik debu …

P: OK… kalau begitu barangkali jiwa saya?

T: Kamu sgt menyedihkan anakku ... semuanya salah duga… Jiwamu itu adalah milikku…

Pria itu dgn air mata di wajahnya & dgn rasa takut mengambil koper tsb dari tangan Tuhan lalu membukanya …

Kosong …

Dgn hati yg remuk redam & tangis mengalir di pipinya dia bertanya pada Tuhan …

P: Saya tdk pernah memiliki apa pun?

T: Ya benar sekali … Kamu tdk memiliki apa pun.

P: Jadi? Apa yg menjadi kepunyaan saya?

T: Moment2 telah engkau lewati... Setiap moment yg engkau hidupi & lewati itulah milikmu.

"Be happy for this moment. This moment is your life." Omar Khayyam

Do Good in every moment
Think Good in every moment
Thank God for every moment

Life is just a Moment.

Live it...
Love it...
Enjoy it...

Have a GREAT MOMENT in your life!

Jumat, 14 Agustus 2015

Falling Forward

Failing Forward Quotes

In life, the question is not if you will have problems, but how you are going to deal with your problems. If the possibility of failure were erased, what would you attempt to achieve?

The essence of man is imperfection. Know that you're going to make mistakes. The fellow who never makes a mistake takes his orders from one who does. Wake up and realize this: Failure is simply a price we pay to achieve success.

Achievers are given multiple reasons to believe they are failures. But in spite of that, they persevere. The average for entrepreneurs is 3.8 failures before they finally make it in business.

When achievers fail, they see it as a momentary event, not a lifelong epidemic.

Procrastination is too high a price to pay for fear of failure. To conquer fear, you have to feel the fear and take action anyway. Forget motivation. Just do it. Act your way into feeling, not wait for positive emotions to carry you forward.

Recognize that you will spend much of your life making mistakes. If you can take action and keep making mistakes, you gain experience.

Life is playing a poor hand well. The greatest battle you wage against failure occurs on the inside, not the outside.

Why worry about things you can't control when you can keep yourself busy controlling the things that depend on you?

Handicaps can only disable us if we let them. If you are continually experiencing trouble or facing obstacles, then you should check to make sure that you are not the problem.

Be more concerned with what you can give rather than what you can get because giving truly is the highest level of living.

Embrace adversity and make failure a regular part of your life. If you're not failing, you're probably not really moving forward.

Everything in life brings risk. It's true that you risk failure if you try something bold because you might miss it. But you also risk failure if you stand still and don't try anything new.

The less you venture out, the greater your risk of failure. Ironically the more you risk failure — and actually fail — the greater your chances of success.

If you are succeeding in everything you do, then you're probably not pushing yourself hard enough. And that means you're not taking enough risks. You risk because you have something of value you want to achieve.

The more you do, the more you fail. The more you fail, the more you learn. The more you learn, the better you get.

Determining what went wrong in a situation has value. But taking that analysis another step and figuring out how to use it to your benefit is the real difference maker when it comes to failing forward. Don't let your learning lead to knowledge; let your learning lead to action.

The last time you failed, did you stop trying because you failed, or did you fail because you stopped trying?

Commitment makes you capable of failing forward until you reach your goals. Cutting corners is really a sign of impatience and poor self-discipline.

Successful people have learned to do what does not come naturally. Nothing worth achieving comes easily. The only way to fail forward and achieve your dreams is to cultivate tenacity and persistence.

Never say die. Never be satisfied. Be stubborn. Be persistent. Integrity is a must. Anything worth having is worth striving for with all your might.

If we look long enough for what we want in life we are almost sure to find it. Success is in the journey, the continual process. And no matter how hard you work, you will not create the perfect plan or execute it without error. You will never get to the point that you no longer make mistakes, that you no longer fail.

The next time you find yourself envying what successful people have achieved, recognize that they have probably gone through many negative experiences that you cannot see on the surface.

Fail early, fail often, but always fail forward.