Minggu, 15 Januari 2017

Baju 1000 dinar

Seorang lelaki kaya nan sombong berjalan di keramaian pasar. Seorang wanita paruh baya penjual minyak samin, dengan kendi di atas kepala sambil membawa ember ditangan kanan, melintas di hadapannya.

Lelaki itu bertanya : "Wahai wanita, dagangan apa yang engkau bawa?"

Yang ditanya menjawab : "Minyak samin tuan ."

"Coba aku pingin lihat" lelaki itu berkata dengan nada suara datar.

Susah payah wanita paruh baya itu menaruh ember yang ia bawa lalu berusaha menurunkan kendi dan ...

"Tes .. tes " Gemetar tangan si wanita membuat kendi berguncang, sedikit minyak samin tumpah, menetes mengenai baju lelaki itu.

Seketika amarah lelaki itu meledak tanpa belas kasihan ia menghardik wanita malang penjual minyak samin :

"Aku tidak terima, kau harus membayar bajuku yang engkau kotori ini."

"Maaf tuan, saya tidak sengaja, maafkanlah saya" memelas wanita itu bersimpuh menghiba.

"Enak saja, tidak bisa! Ayo bayar bajuku ini" bertambah tinggi suara amarah lelaki itu.

Tak berdaya dengan suara lirih wanita malang itu memberanikan diri bertanya :

"Memangnya berapa harga baju tuan ini?"

"Baju ini harganya 1000 dinar .. ayo bayar !!!" 

Kaget sekali wanita itu, ia menghiba "Dari mana uang sebanyak itu tuan? Saya ini wanita miskin."

Emosi dan kesombongan lelaki itu memuncak :

"Aaah, saya tidak mau tau itu. Baju yang kau kotori ini harus kau bayar"

Pemandangan menyedihkan ini menyebabkan terhentinya langkah seorang lelaki muda. Ia lalu berdiri disisi wanita malang itu sambil berkata :

"Ini uang 1000 dinar, biar baju tuan yang mulia ini saya bayar " ia mengeluarkan kantung uang dari saku bajunya dan memberikannya pada lelaki jumawa yang lalu menerima dan menghitung uang 1000 dinar dengan mata berbinar.

Wanita itu berterimakasih berkali2 pada lelaki muda dewa penolongnya itu.

Merasa uang yang ia inginkan sudah diperoleh laki2 sombong itu hendak melangkah pergi.

"Eeh nanti dulu" hardik lelaki muda itu.

"Ada apa lagi?" balasnya ketus

Dengan tenang lelaki muda itu berkata : "Kan sudah saya bayar bajumu itu,  sini berikan baju itu padaku, itu baju milikku"

Terbelalak mata lelaki sombong itu berkata : "Lha jadi saya berjalan di pasar ini telanjang bulat."

Ketus lelaki muda menjawab: "Itu bukan urusan saya, bawa sini saya sudah bayar 1000 dinar. Itu baju milik saya."

Orang2 yang sedari tadi berkerumun dan geram dengan kelakuan si lelaki sombong rame2 berteriak : "Ayo buka baju nya."

"Serahkan bajunya, itu bukan milik mu."

Merasa terpojok dengan suara memelas si sombong menundukkan kepala berkata pada lelaki muda : " Ini ambil kembali uangmu ini. Aku tidak jadi menjual bajuku ini."

Laki2 muda berkata : "Siapa bilang saya mau menjual baju itu? Saya tidak ingin menjualnya, sini ... serahkan bajuku."

Pucat pasi wajah si lelaki sombong, ia menghiba : "Tolonglah, jual kembali baju ini padaku."

Setelah memohon berkali2 akhirnya laki2 muda itu berkata : "Baiklah, tapi karena baju itu milikku. Aku tidak akan menjualnya kecuali dengan harga 2000 dinar."

Pahit dirasa ludah yang terpaksa ditelan laki2 sombong itu demi mendengar omongan ini.

Dengan wajah yang tetap menunduk ia lalu merogoh koceknya 2000 dinar. Menyerahkannya pada lelaki muda dan secepatnya berlalu pergi diiringi riuh rendah suara sorakan orang2 di pasar itu.

Laki2 muda itu lalu mengulurkan uang 2000 dinar itu pada wanita penjual minyak samin yang sedari tadi masih terduduk bersimpuh di dekatnya.

"Ibu, ini hadiah dariku untukmu."

Saudaraku, ingatlah selalu, Siapa yang merendah, ALLAH akan meninggikannya, siapa yang sombong, ALLAH akan merendah kannya di dunia ini dan juga di akhirat nanti.

Senin, 09 Januari 2017

Ujian Sayang buat Adik

Alkisah di China, terdapat 2 orang kakak beradik yang berbeda ibu.

Ibu si kakak sudah lama meninggal.
Kini dia tinggal bersama ayah, ibu tiri & adik tirinya.

Sang kakak menanam pohon labu & dengan rajin memeliharanya hingga tumbuh besar.

Suatu hari mereka mendengar kabar bahwa raja sedang sakit parah,
tabib istana mengatakan bahwa labu kembar dapat menyembuhkan penyakit raja.

Maka di adakan sayembara,
barangsiapa yang memiliki labu kembar akan mendapat satu peti emas.

Sang kakak segera memberitahu pada keluarganya.

Pada hari keberangkatan sang kakak ke ibukota, ibu memanggil si adik ke dalam dapur, "Ada 2 potong kue, yang polos & bergambar bunga.
Berilah kakakmu kue yang bergambar bunga, sebab ibu telah memberi racun di dalamnya."

"Kenapa ibu ingin membunuh kakak?
Bukankah ibu juga menyayangi kakak?"

"Ibu memang menyayanginya,
tapi kamu adalah anakku & ibu tidak rela bila kakakmu mendapatkan emas itu, maka biarlah dia memakan kue beracun ini."

Kemudian si adik membawa kue itu ke kakaknya, "Adikku, tunggu kakak ya, kakak janji akan segera pulang & membeli banyak oleh-oleh untukmu dari kota & uang emas hadiahnya untuk kita bersama !!"

Sang adik terdiam, kemudian berkata pada kakaknya, "Kakak, ibu memberi kita berdua kue, makanlah tapi aku ingin kue yang bergambar bunga."

Setelah itu si adik dengan lahap memakan kue beracun itu.

Setelah kepergian kakaknya,
dia berkata pada ibunya, "Ibu, kue beracun itu telah kumakan,
kakak sangat baik kepadaku, mana mungkin aku tega membunuhnya.
Setelah aku mati, sayangilah dia seperti ibu menyayangiku..."

Ibunya yang mendengarnya kemudian memeluknya,
"Anakku , tidak ada racun sama sekali di kue bergambar bunga itu. Ibu hanya menguji rasa sayangmu pada kakakmu, ibu kuatir kamu menjadi iri dengan kemujuran kakakmu. Jika dia membawa banyak harta"

"Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat."