Sepasang kekasih yang hendak menikah,
tertunda menikahnya karena si pria harus melakukan perjalanan dinas yang lama
dan jauh. Hari-hari, bulan-bulan, bahkan tahun-tahun tanpa ada berita. Si gadis
menanti dengan sedih, tetapi tanpa kehilangan harapan akan kembalinya sang
kekasih.
Beberapa sahabat gadis berempati dan
berbohong untuk menggembirakan temannya tersebut. “Sahabatku yang malang,
tampaknya kekasihmu telah melupakan kau dan tidak akan kembali.” Sedih dan
sakit hati si gadis karena ucapan-ucapan sahabat-sahabatnya tersebut. Mengurung
diri dalam kamar, dan menangis sejadi-jadinya sendirian.
Kemudian si gadis mengambil surat terakhir
dari sang kekasih dimana si pria bersumpah bahwa dia akan tetap setia dan
sungguh-sungguh dengan cintanya. Membaca lagi surat itu, si gadis merasa nyaman
dan damai, semangatnya pulih kembali dan terus sabar menanti kepulangan si
pria.
Sesudah
bertahun-tahun, si pria pulang. Dengan keheranan dia bertanya pada si gadis
“Bagaimana engkau dapat tetap tinggal dan setia kepadaku setelah sekian lama?”
Si gadis menjawab “Kasihku, saya masih tetap menyimpan suratmu dan saya percaya
padamu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar