Senin, 11 Juni 2012

FASILITATOR AMATIR

FASILITATOR AMATIR
Fasilitator
Fasilitator, apa itu? Fasilitator adalah orang yang menyediakan fasilitas. Dalam kegiatan gereja kita, kata fasilitator biasanya digunakan untuk menyebut orang yang menangani pertemuan-pertemuan pendampingan katekumen, pertemuan lingkungan dan lain-lain. 
O, jadi bukan guru yang mengajar di kelas katekumen? Bukan. Apalagi katekis? Jelas bukan. Kalau guru di kelasnya, dia mengajarkan sesuatu, pelajaran agama, bahasa inggris dan lain-lain. Sementara fasilitator tidak memberikan materi, tetapi hanya memfasilitasi agar pertemuan berjalan sesuai yang diharapkan atau sesuai tujuan. Katekis adalah pengajar, pewarta Sabda Allah professional, memperoleh pendidikan khusus untuk itu. Ya, tentu sulit cari orang langka seperti katekis itu. Fasilitator, paling banter memang telah mengikuti pelatihan-pelatihan tertentu atau pembekalan fasilitator.
Jadi dengan anggapan bahwa katekumen atau yang menjalani pendampingan, telah mempunyai pengetahuan dan atau memiliki bahan materi serta buku-buku bacaan, maka penanganan pertemuan pendampingan dapat dilakukan oleh fasilitor. Dimana fasilitator lebih bersikap memperlancar peserta pertemuan untuk mengetahui atau belajar bersama tentang hal-hal tertentu atau materi tertentu dari pengetahuan mereka sendiri, pengetahuan teman, saling sharing, mencari jawab di buku atau bahan yang ada.
Wah, sama aja belajar sendiri dong di rumah. Ya, kalau memang bisa tertib, tentu sama. Namun hal itu tidak dapat dipastikan, karenanya kita memerlukan fasilitator untuk menjaga pertemuan, memastikan pertemuan tetap sesuai dengan jalurnya dan mencapai tujuan pertemuan tersebut. Mana kala terjadi kebuntuan, fasilitator akan mencairkan kebuntuan tersebut dengan caranya. Kekacauan dan keributan, sama, fasilitator akan mengarahkan dimana dan bagaimana mencari jawabnya. 
Intinya memang, peserta pertemuan membahas sendiri dan mencari jawab serta kesimpulan sendiri di antara mereka. Fasilitator hanya memastikan pertemuan berjalan lancar. Jadi peranan fasilitator tetap penting. Nah, karena masih belajar apa enggak akan keliru. Ya, tidak. Begitu tercium kesimpulan yang keliru, tentu akan diarahkan kembali oleh fasilitator. Dalam gereja ada pameo, lebih baik mencoba. Apabila salah, tentu dimaafkan. Apabila betul, semua senang.
Amatir
Amatir? Saya juga baru tahu kalau amatir (amateur) itu punya arti yang bagus sekali. Kata ini berasal dari kata “amator”, yang dalam bahasa Latin berarti “lover of”. Ini berarti “amatir” bukan tidak identik dengan orang-orang yang kualitasnya jelek, tapi amatir adalah orang-orang yang punya ketertarikan kuat terhadap sesuatu, sampai-sampai ia bisa melakukannya bukan untuk mendapatkan uang, tapi lebih karena kepuasan pribadi.
Kualitas jelek/buruk? Belum tentu. Karena tidak memiliki pendidikan yang sesuai dengan hal yang digunakan, bukan berarti jelek. Namun, karena digerakan oleh cinta, apa pun kegiatannya biasanya menjadi baik. 
Apakah kita untuk menjadi ayah atau ibu, kita melalui pendidikan professional? Tentu tidak, tapi saya yakin, apa pun yang kita lakukan untuk anak kita, kita akan lakukan yang terbaik. Tentu saja, hal itu karena kita digerakkan oleh cinta.
Pendek kata, apa pun yang kita kerjakan, kalau digerakkan dengan cinta, kita akan melakukannya dengan sepenuh hati dan kita ingin hasil yang terbaik. Jadi “Amatir” adalah predikat yang luar biasa, karena digerakan cinta dan dilakukan sepenuh hati, dan keinginan yang besar untuk hasil yang terbaik.
Fasilitator Amatir
Jadi kalo digabungkan kedua kata tersebut, menjadi Fasilitator Amatir. Artinya fasilitator yang amatir, orang yang menyediakan fasilitas dengan berbekal cinta. Menangani pertemuan-pertemuan lingkungan, pendampingan sakramen dan lain-lain dengan sepenuh hati, dengan penuh cinta, dengan harapan terbaik, suatu kekuatan yang luar biasa.
Berapa banyak waktu yang telah dikorbankan untuk itu, setiap minggu di luangkan untuk orang-orang yang menjadi saudaranya di gereja, berapa banyak malam-malam panjang dihabiskan bersama rekan-rekan fasilitator lain. Pengorbanan cinta yang tidak tanggung-tanggung.
Bacaan injil 2 Oktober 2011 Mat 21: 33-43, ayat 42: Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
Menurut saya, batu penjuru itulah para fasilitator amatir. 
Profisiat, dan salut untuk para fasilitator di mana pun berada khususnya yang berkarya di Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria. 
SALUT FASILITATOR!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar