Rabu, 06 Mei 2015

Penuh Rasa Syukur

Suatu ketika seorang ayah yg kaya raya yg hobi nya berburu sengaja mengajak anaknya mengunjungi sahabat lamanya di pedalaman, dgn maksud memberi pelajaran bagaimana kehidupan orang miskin pada anaknya.

Sambil berburu, merekapun menginap beberapa hari di rumah keluarga petani yg miskin di sebuah dusun di tengah hutan.

Dalam perjalanan pulang sang ayah bertanya pada anaknya, dgn berharap anaknya berpendapat betapa beruntungnya hidup mereka.

"Bagaimana perjalanan kita?"
Jawab sang Anak,
"Oh sangat menarik ayah."

"Kamu melihat bagaimana orang miskin hidup?" Sang ayah bertanya

"Ya ayah", sahut sang anak

"Jadi, apa yg dapat kau pelajari dari perjalanan kita ini?" Tanya sang ayah

Sang anak menjawab,
"Yg saya pelajari kita memiliki satu anjing untuk menjaga rumah kita,
mereka punya banyak anjing untuk berburu.

Kita punya kolam renang kecil di taman, mereka punya sungai yg tiada batas.

Kita punya beberapa lampu untuk menerangi taman kita, mereka punya beribu bintang yg bersinar di malam hari.

Kita memiliki lahan yg kecil untuk hidup, mereka hidup bersama alam yg luas.

Kita punya pembantu untuk melayani kita,
tapi mereka hidup untuk melayani orang lain.

Kita punya pagar yg tinggi untuk melindungi kita,
mereka punya banyak teman yg saling melindungi."

Sang ayah tercengang diam mendengar jawaban anaknya.
Lalu sang anak melanjutkan,
"Terima kasih ayah,
karena ayah telah menunjukkan betapa miskinnya kita."

BUKANKAH INI SUATU SUDUT PANDANG YG MENAKJUBKAN?
BERSYUKURLAH dgn apa yg tlah kita miliki,
jangan pernah risau dgn apa yg tidak kita miliki.

Orang yg penuh rasa syukur, ternyata bukanlah orang yg memiliki se-gala²nya, tapi orang yg dapat memandang kehidupan ini dari sudut pandang yg benar.

”Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”
(1Tesalonika 5:18)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar