Jumat, 28 Desember 2012

Selamat Tinggal 2012, Selamat Datang 2013

Dalam mitologi kuno Romawi, dikenal nama dewa Janus yang digambarkan sebagai dewa berkepala dua: Satu wajah menghadap ke kiri (masa lalu) dan satu wajah menghadap ke kanan (masa depan). Kadang image kedua wajah digambarkan berbeda: yang menghadap ke kiri nampak lebih muda dan bersih, sementara yang menghadap ke kanan kelihatan lebih tua (bijaksana) dan berjenggot.

Kehadiran dewa Janus dalam mitologi Romawi diasosiasikan sebagai "Pintu peralihan", atau sebagai masa Peralihan, atau masa Permulaan. Demikianlah kita mengenal bulan Januari yang dikenal sebagai bulan pertama dalam tahun, juga memiliki aspek2 yang berkaitan dengan kehadiran dewa Janus.

"Dua wajah", demikianlah suasana yang paling kental kita rasakan di saat2 peralihan tahun, persis di penghujung tahun 2012 yang hampir usai, dan menjelang tahun baru 2013 yang sudah di depan mata. Wajah sebelah kiri: Wajah yang kelihatan setahun lebih muda; wajah yang memancarkan kelelahan setelah setahun perjalanan panjang. Wajah yang mewakili kekuatan untuk berani melepaskan hal2 yang sudah lewat. Ada wajah kematian, kehilangan, keterpisahan, rasa ditinggalkan, kegagalan, kesepian… Kadang wajah kita nampak basah oleh tetesan airmata kesedihan oleh duka dan berat kehidupan.

Jangan lupa, wajah masa lalu kita juga menyimpan banyak hal yang harus disyukuri. Syukur bahwa di setiap penggalan peristiwa gagal, jatuh, kehilangan, sakit dan duka; toh kita diperkenankan melewatinya sampai di penghujung tahun. "Wajah masa lalu" kita adalah juga wajah yang mengajak orang untuk berani berjabat tangan tanda maaf dan pengampunan. Saatnya kita melepas mereka yang tak mampu kita genggam dan miliki. Sedih tentu saja, bahwa semua sudah berlalu tanpa sepenuhnya bisa kita raih. Tapi hati harus ikhlas, supaya kita tidak terus terbebani oleh satu wajah saja dan lupa untuk menatap ke wajah lainnya.

Wajah sebelah kanan: Semoga kita sadar ada keriput2 yang lebih dari wajah masa lalu kita. Ada usia yang pelan merayap lebih tua. Tapi soal lebih tua itu tidak penting, karena tanpa usaha pun kita semua akan memilikinya. Bahkan hanya dengan tidur sepanjang tahun, dengan sendirinya kita akan menjadi lebih tua, bukan? Yang jauh lebih penting adalah belajar menjadi lebih dewasa. Dewasa berarti mau belajar dari tahun lalu, supaya tidak jatuh dan mengulangi kesalahan yang sama; belajar lebih menghargai pribadi2 yang dihadirkan bagi kita, belajar menghargai waktu2 dan kesempatan yang dihadiahkan kepada kita.

"Wajah masa depan" ini lebih penting untuk diperhatikan karena ia yang menentukan akan menjadi seperti apa wajah kita kelak di penghujung tahun depan. Wajah masa depan yang harus kita mulai dengan penuh harap dan keyakinan; dengan permohonan dan doa2; dengan damai dan penerimaan diri; dengan cinta dan kehormatan….

Selamat tinggal tahun 2012, dan selamat datang tahun 2013. Marilah dengan satu tangan kiri, kita menggenggam mereka yang pantas dan boleh kita bawa ke tahun yang baru; dan dengan satu tangan kanan terbuka ke atas, kita memohonkan segala berkat dan perlindungan Tuhan; kesehatan dan kemakmuran; kebahagiaan dan sukacita bagi kita, bagi keluarga tercinta, bagi kekasih dan sahabat, bagi rekan dan teman seperjalanan…

Terimakasih untuk sejarah yang masih hangat di sepnjang tahun lalu; dan syukur untuk kehidupan yang lebih baik di tahun menjelang. Salam, doa, dan berkatku. Happy New year to all of you…

Rabu, 19 Desember 2012

Ukuran Kaya


Seorang kaya yang sombong TANPA SENGAJA tertabrak seorang miskin.

Dengan EMOSI ia berkata, "Dasar pengemis bodoh, berani²nya kamu MENABRAK saya. Kamu tidak tahu siapa saya ?"

"Maaf Tuan, saya benar² tidak sengaja, tapi sebenarnya Tuan ini siapa?" Kata si pengemis ketakutan.

Dengan sombong orang kaya menjawab, "Saya orang paling KAYA di kota ini!"

Dengan polos pengemis itu berkata, "Maaf Tuan, tapi setahu saya, orang yang paling KAYA di kota ini adalah tukang kayu yang tinggal di ujung jalan. Ia sering sekali mengundang para pengemis seperti saya ini untuk MAKAN di rumahnya."

Mendengar itu, orang kaya TERTUNDUK MALU.

Ia juga tahu sepak terjang si tukang kayu yang sebenarnya hidup dalam KEKURANGAN namun selalu BERBAGI.

Dunia MEMUJA MATERI.

KAYA MISKIN se-mata² diukur atas dasar MATERI, padahal KELIMPAHAN MATERI tidak otomatis membuat seseorg menjadi KAYA.

KEKURANGAN MATERI tidak lantas membuat seseorang menjadi MISKIN.

KEKAYAAN tidak berbicara tentang berapa banyak yang seseorang MILIKI, melainkan tentang berapa banyak yang ia BAGIKAN.

Ketika seseorang mau BERBAGI dengan sesamanya sekalipun tidak memiliki MATERI yang BERLIMPAH.
Sesungguhnya ia adalah seorang yang KAYA.

Sebaliknya, seseorang yang tidak pernah BERBAGI dengan sesamanya sekalipun memiliki MATERI yang BERLIMPAH, ia adalah seorang yang MISKIN.
Seorang kaya yang sombong TANPA SENGAJA tertabrak seorang miskin.
Dengan EMOSI ia berkata, "Dasar pengemis bodoh, berani²nya kamu MENABRAK saya. Kamu tidak tahu siapa saya ?"
"Maaf Tuan, saya benar² tidak sengaja, tapi sebenarnya Tuan ini siapa?" Kata si pengemis ketakutan.
Dengan sombong orang kaya menjawab, "Saya orang paling KAYA di kota ini!"
Dengan polos pengemis itu berkata, "Maaf Tuan, tapi setahu saya, orang yang paling KAYA di kota ini adalah tukang kayu yang tinggal di ujung jalan. Ia sering sekali mengundang para pengemis seperti saya ini untuk MAKAN di rumahnya."
Mendengar itu, orang kaya TERTUNDUK MALU.
Ia juga tahu sepak terjang si tukang kayu yang sebenarnya hidup dalam KEKURANGAN namun selalu BERBAGI.
Dunia MEMUJA MATERI.
KAYA MISKIN se-mata² diukur atas dasar MATERI, padahal KELIMPAHAN MATERI tidak otomatis membuat seseorg menjadi KAYA.
KEKURANGAN MATERI tidak lantas membuat seseorang menjadi MISKIN.
KEKAYAAN tidak berbicara tentang berapa banyak yang seseorang MILIKI, melainkan tentang berapa banyak yang ia BAGIKAN.
Ketika seseorang mau BERBAGI dengan sesamanya sekalipun tidak memiliki MATERI yang BERLIMPAH.
Sesungguhnya ia adalah seorang yang KAYA.
Sebaliknya, seseorang yang tidak pernah BERBAGI dengan sesamanya sekalipun memiliki MATERI yang BERLIMPAH, ia adalah seorang yang MISKIN.

Minggu, 09 Desember 2012

Melawan Rintangan

Pada jaman dahulu hiduplah seorang raja yang arif dan bijaksana dengan rakyat yang hidup sejahtera dan bahagia. Suatu hari Raja ingin menguji kepedulian rakyatnya terhadap sesama.

Di sebuah potongan jalan, setelah mengamati keadaan sekitar, Raja memerintahkan ajudannya untuk meletakkan batu besar tepat di tengah jalan untuk menghalangi jalan tersebut. Lalu ia dan pembantunya bersembunyi dan mengamati untuk melihat apakah akan ada yang akan berusaha memindahkan batu penghalang besar tersebut.

Beberapa pedagang kaya dan tamu-tamu istana yang melintas hanya melewati batu tersebut tanpa berusaha meminggirkannya. Bahkan banyak yang justru mengumpat dan menyalahkan Raja karena tidak berbuat apa-apa untuk menjaga jalan tersebut tetap lapang dan nyaman untuk dilalui.

Sampai hampir seharian, terlihatlah seorang petani datang membawa pikulan sayuran. Setelah mendekati batu tersebut, petani tersebut meletakkan bebannya dan mencoba berusaha memindahkan batu tersebut ke tepi jalan. Lama sekali dia berusahan memindahkan dengan segala kekuatannya, Akhirnya dia berhasil memindahkan batu besar tersebut ke tepi jalan. Setelah itu petani tersebut mengambil pikulan sayuran dan seketika dia melihat sebuah bungkusan tergeletak di jalan di bekas batu tersebut. Bungkusan tersebut berisi koin emas dan catatan dari Raja yang menyebutkan menunjukkan bahwa emas itu hanya untuk orang yang menghilangkan rintangan batu tersebut dari jalan.

Petani tersebut mengetahui apa yang banyak dari kita tidak pernah atau sulit mengerti, bahwa dalam setiap rintangan selalu menyajikan kesempatan untuk memperbaiki kondisi kita.